Kejang [google image] |
Kejang dapat terjadi akibat adanya
kelainan medis. Rendahnya kadar gula darah, infeksi, cedera kepala, keracunan,
atau overdosis obat-obatan dapat menyebabkan kejang. Selain itu, kejang juga
dapat disebabkan oleh tumor otak atau kelainan saraf lainnya. Kurangnya oksigen
ke otak juga dapat menyebabkan kejang. Pada beberapa kasus, penyebab kejang
mungkin tidak diketahui. Kejang yang terjadi berulang mungkin merupakan suatu
indikasi akan adanya suatu kondisi kronik yang dikenal sebagai epilepsi.
Kejang demam merupakan kejang yang cukup
sering dijumpai pada anak-anak yang berusia dibawah 5 tahun. Kejang demam dapat
timbul bila seorang anak mengalami demam tinggi, biasanya suhu tubuh meningkat
dengan cepat mencapai 39 derajat Celsius atau lebih. Walaupun hal ini sangat
mengkhawatirkan bagi orang tua, kejang seperti ini umumnya terjadi singkat dan
jarang menimbulkan masalah, kecuali bila demam yang terjadi berkaitan dengan
infeksi serius seperti meningitis. Anak yang mengalami kejang demam tidak
mempunyai kecenderungan untuk mengalami epilepsi.
Apa Yang harus Dilakukan
Anak yang mengalami kejang harus dibaringkan
di tempat yang aman agar tidak ada kemungkinan jatuh. Jauhkan benda-benda
disekitarnya agar tidak mengganggu. Longgarkan pakaiannya di sekitar kepala dan
leher. Hati-hati bila memasukkan
benda-benda di antara gigi anak karena benda tersebut dapat masuk dan membuntu
jalan nafas anak. Jangan menahan gerakan-gerakan anak seperti memegangi tangan
atau kakinya. Segera miringkan anak apabila kejang telah berhenti.
Selain itu segera
hubungi dokter terutama bila:
-
anak tampak kesulitan bernafas
-
anak tampak berwarna kebiruan
-
anak mengalami cedera pada
kepalanya
-
anak tampak sakit
-
anak memiliki suatu penyakit
bawaan yang mungkin membahayakan seperti kelainan jantung
-
anak sebelumnya dicurigai telah
menelan zat-zat tertentu yang dapat menyebabkan keracunan
Jika anak tampak bernafas dengan normal dan
kejang hanya terjadi beberapa menit saja, anda dapat menghubungi dokter setelah
kejang selesai. Jika seorang
anak baru sekali mengalami kejang, segera hubungi dokter bila hal ini terjadi.
Sedangkan bila seorang anak sebelumnya pernah mengalami kejang, hubingi dokter
bila kejang terjadi lebih dari 5 menit, atau bila kejang yang timbul lain dari
kejang yang biasanya timbul.
Umumnya setelah
kejang, anak akan tidur dengan “nyenyak”. Periode ini merupakan suatu periode
yang dikenal sebagai periode postictal. Hal ini merupakan hal yang
normal, dan sebaiknya anak tidak usah berusaha dibangunkan. Jangan memberikan
makan atau minum kepada anak bila anak belum benar-benar terbangun dan sadar.
Bila anak memang dinyatakan mengalami kejang demam oleh dokter, umumnya
dokter akan menyarankan agar anak diberi
obat penurun panas bila anak demam agar demam dapat terkendali sehingga kejang
dapat dicegah. Selain itu, dokter juga akan menyarankan untuk mengkompres anak
dengan kain basah untuk membantu mendinginkan anak.
(cfs/kidshealth.org) & http://www.old.pediatric.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar