Senin, 30 April 2012

Download Buku Panduan Uji Kompetensi Keperawatan

Tahun pertama mulai berlakunya uji kompetensi bagi lulusan pendidikan keperawatan akan diuji kompetensi dulu untuk mendapatkan STR (surat tanda registrasi), jika tidak lulus tes ini berarti tiddak diakui sebagai perawat. jadi bagaimana?... Tak usah khawatir ini ada Buku panduan uji kompetensi keperawatan (PDF)


Semoga sukses... Amiin ya robbal 'alamin
Read More..

Kamis, 19 April 2012

Mitos Menstruasi

Haduh, maaf ya!! baru bisa posting lagi ni :-) 2 minggu lalu sibuk UAS soalnya, sibuk sana-sini jadi gak sempet ngeposting.
Setelah saya lihat di status blog saya ternyata artikel  ter-favorite  adalah Anatomi Sistem Reproduksi Wanita, dari sini lah saya berpikir saya harus lebih memperbayak artikel tentang "Keperawatan Maternitas" dan "Kesehatan Reproduksi"  dimaafkan gak ni hahahaha :-D


Misteri Menstruasi dan Bulan
Dalam mempelajari siklus menstruasi terdapat mitos, tahayul, dan apa sajalah itu disebutnya. Tetapi dalam paradigma ilmu keperawatan menstruasi adalah sesuatu yang normal dan merupakan dan yang sangat penting bahwa seorang perepuan memiliki sistemreproduksi yang normal dengan adanya menstruasi, adapun usia menarche (pertama menstruasi) itu berbeda-beda dipengaruhi oleh gen, nutrisi, dan pengaruh hormon.

banyak mitos yang berasal dari misteri mengelilingi wanita, ini dikarenakan sistem reproduksinya yang tersembunyi dan keunikannya yang dalam menambah anggota baru ke masyarakat. Sebelum abad ke-19 masyarakat berpendapat bahwa menstruasi itu dikendalikan oleh bulan (makannya sampai sekarang masih ada yang menyebut menstruasi sebagai datang bulan), karena keteraturannya siklusnya ketika mentruasi itu sendiri. Ketika itu sebelum teori ovulasi ditemukan orang bependapat bahwa sel telur hanya akan keluar ketika melakukan koitus (hubungan seksual).

Sampai akhirnyapun banyak dikaitan dengan hal-hal yang tidak masuk akal dengan menstruasi ini sehingga menimbulkan kerugian untuk seorang perempuan tentunya, diantaranya adalah :
1. Perempuan yang sedang menstruasi dilarang melawati ladang, karena jika itu dilakukan maka hasil bumi tidak akan tumbuh dan bunga-bunga akan layu.
2. Apabila wanita yang sedang menstruasi membuat roti maka adonan yang dibuatnya tidak akan mengembang, serta
3. Mereka (wanita yang sedang menstruasi) dianggap sesuatu yang kotor sehingga harus diungsikan ketempat tertentu yang jauh dari pemukiman, mereka bisa kebali pulang setelah mereka menjalani "pembersiahan" 

Source :
Bobak, Lowdermilk, Jensen. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Evelyn C. Pearce. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Utama.


Read More..

Jumat, 13 April 2012

Penyakit Gagal Ginjal


Penyakit Gagal Ginjal

Penyakit Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh, menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium didalam darah atau produksi urine.

Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialamai mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

A. Penyebab Gagal Ginjal

Terjadinya gagal ginjal disebabkan oleh beberapa penyakit serius yang didedrita oleh tubuh yang mana secara perlahan-lahan berdampak pada kerusakan organ ginjal. Adapun beberapa penyakit yang sering kali berdampak kerusakan ginjal diantaranya :
Penyakit tekanan darah tinggi (Hypertension)
Penyakit Diabetes Mellitus (Diabetes Mellitus)
Adanya sumbatan pada saluran kemih (batu, tumor, penyempitan/striktur)
Kelainan autoimun, misalnya lupus eritematosus sistemik
Menderita penyakit kanker (cancer)
Kelainan ginjal, dimana terjadi perkembangan banyak kista pada organ ginjal itu sendiri (polycystic kidney disease)
Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan oleh infeksi atau dampak dari penyakit darah tinggi. Istilah kedokterannya disebut sebagai glomerulonephritis.

Adapun penyakit lainnya yang juga dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal apabila tidak cepat ditangani antara lain adalah ; Kehilangan carian banyak yang mendadak ( muntaber, perdarahan, luka bakar), serta penyakit lainnya seperti penyakit Paru (TBC), Sifilis, Malaria, Hepatitis, Preeklampsia, Obat-obatan dan Amiloidosis.

Penyakit gagal ginjal berkembang secara perlahan kearah yang semakin buruk dimana ginjal sama sekali tidak lagi mampu bekerja sebagaimana funngsinya. Dalam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis serangan gagal ginjal, akut dan kronik.

B. Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Ginjal

Adapun tanda dan gejala terjadinya gagal ginjal yang dialami penderita secara akut antara lain : Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik), kencing sakit, demam, kencing sedikit, kencing merah /darah, sering kencing. Kelainan Urin: Protein, Darah / Eritrosit, Sel Darah Putih / Lekosit, Bakteri.

Sedangkan tanda dan gejala yang mungkin timbul oleh adanya gagal ginjal kronik antara lain : Lemas, tidak ada tenaga, nafsu makan, mual, muntah, bengkak, kencing berkurang, gatal, sesak napas, pucat/anemi. Kelainan urin: Protein, Eritrosit, Lekosit. Kelainan hasil pemeriksaan Lab. lain: Creatinine darah naik, Hb turun, Urin: protein selalu positif.

C. Penentuan Diagnosa Gagal Ginjal

Seorang Dokter setelah menanyakan riwayat kesehatan penderita dan tanda serta gejala yang timbul, untuk menentukan adanya/terjadinya kegagalan fungsi ginjal maka Beliau akan melakukan pemeriksaan fisik yang difokuskan pada kemungkinan pembesaran organ ginjal atau pembengkakan sekitar ginjal. Apabila dicurigai terjadinya kerusakan fungsi ginjal, maka penderita akan dikonsultasikan kepada seorang ahli ginjal (Nephrologist).

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium baik darah ataupun urine guna melihat kadar elektrolit sodium dan potassium/kalium. Pada kasus-kasus tertentu tim medis mungkin melakukan pemasangan selang kateter kedalam kantong urine (bladder) untuk mengeluarkan urine. Bila diperlukan, Tim medis akan menyarankan pemeriksaan pengambilan gambar struktur ginjal dengan metode Ultrasound, Computed tomography (CT) scans atau dengan cara Magnetic Resonance Imaging (MRI) scans. Bahkan ada kemungkinan dilakukannya tindakan biopsy, yaitu pengambilan contoh (sample) jaringan ginjal.

D. Pengobatan dan Penanganan Gagal Ginjal

Penanganan serta pengobatan gagal ginjal tergantung dari penyebab terjadinya kegagalan fungsi ginjal itu sendiri. Pada intinya, Tujuan pengobatan adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit. Sebagai contoh, Pasien mungkin perlu melakukan diet penurunan intake sodium, kalium, protein dan cairan. Bila diketahui penyebabnya adalah dampak penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat-obatan atau therapy misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia atau mungkin kolesterol yang tinggi.

Seseorang yang mengalami kegagalan fungsi ginjal sangat perlu dimonitor pemasukan (intake) dan pengeluaran (output) cairan, sehingga tindakan dan pengobatan yang diberikan dapat dilakukan secara baik. Dalam beberapa kasus serius, Pasien akan disarankan atau diberikan tindakan pencucian darah {Haemodialisa (dialysis)}. Kemungkinan lainnya adalah dengan tindakan pencangkokan ginjal atau transplantasi ginjal.

E. Tindakan Pencegahan Terserang Penyakit Ginjal

Kita yang dalam kondisi "merasa sehat" setidaknya diharapkan dapat melakukan pemeriksaan kedokter/kontrol/laboratorium. Sedangkan bagi mereka yang dinyatakan mengalami gangguan Ginjal, baik ringan atau sedang diharapkan berhati-hati dalam mengkonsumsi oabat-obatan seperti obat rematik, antibiotika tertentu dan apabila terinfeksi segera diobati, Hindari kekurangan cairan (muntaber), Kontrol secara periodik. Semoga artikel ini berguna bagi Anda yang membutuhkan, Terima kasih.


Source : www.infopenyakit.com
Read More..

Minggu, 08 April 2012

Cara Pemasangan Nasogastrik Tube (NGT)


Dalam melakukan pemasangan NGT ini ada 2 prinsip ada yang mengatakan steril dan ada juga yang mengatakan bersih. Tapi untuk kedua pendapat ini mempunyai alasan-alasanya yang masuk akal dan mempunyai referensi, silahkan mau menggunakan yang mana saja disesuaikan dengan SOP yang digunakan ditempat masing-masing.

Alasan yang mengatakan bahwa pemasangan NGT harus steril berpedoman bahwa selang adalah benda asing yang akan masuk tubuh (saluran pencernaan) maka harus steril demi menjaga kemungkinan infeksi. untuk yang mengatakan bersih karena yakin bahwa prinsip makan adalah bersih, jadi pemasangan NGT pun dilakuka dengan prinsip bersih.

.

A.   Indikasi


1.     Untuk memasukkan nutrisi atau makanan bagi pasien yang sulit menelan.

2.     Untuk mendiagnosis suatu penyakit

3.     Bilas lambung pada keracunan atau pendarahan di lambung



B.    Kontraindikasi


1.     Pasien dengan trauma cervical

2.     Pasien dengan fraktur facialis

3.     Pasien dengan varises oesophagus


C.    Alat dan Bahan


1.     Selang nasogastrik tube

2.     Jelly

3.     Kassa secukupnya

4.     Alas dan perlaknya

5.     Pinset steril

6.     Sarung tangan

7.     Stetoskop

8.     Spoit 50cc

9.     Plester

10. Gunting plester

11. Senter kecil


D.   Cara Pemasangan


1.   Mintalah persetujuan pasien sebelum melakukan tindakan pemasangan NGT. Jelaskan kepada pasien tentang tujuan pemasangan, proses pemasangan, serta alat yang digunakan

2.   Persiapkan alat dan bahannya. Setelah itu letakkan di tempat yang mudah dijangkau.

3.   Cuci tangan 7 langkah sebelum dan sesudahnya. Gunakan sarung tangan.

4.   Posisikan pasien. Jika pasien dalam keadaan sadar, posisikan pasien setengah berbaring. Namun jika pasien dalam keadaan tidak sadar, posisikan pasien dalam keadaan berbaring, kepala diangkat sedikit atau diberi pengganjal agar lurus.

5.   Perhatikan cavum nasi (rongga hidung) pasien, apakah ada polip, benda asing, yang menyebabkan sumbatan pada hidung

6.   Pilihlah cavum nasi yang paling longgar untuk selang NGT masuk.

7.   Pasang perlak di dada (bisa disesuaikan dengan kondisi)

8.   Ukurlah panjang selang yang akan dimasukkan mulai dari telinga ke puncak hidunga, lalu dari telinga ke Proc. Xiphoideus, bisa juga dari kening langsung ke ke Proc. Xiphoideus. Berikan tanda

9.   Oleskan selang dengan jelly 10 -15 cm

10. Jepit selang dengan pinset dan masukkan perlahan ke dalam cavum nasi, jika terjadi tahanan, instruksikan pasien untuk menelan agar epiglottis terbuka.

11. Setelah selang NGT masuk mencapi tanda yang telah diukur tadi, ujilah apakah selang telah masuk ke dalam lambung dengan cara isilah udara ke dalam spoit 10cc lalu hembuskan secara cepat ke dalam selang NGT lalu dengarkan dengan stetoskop yang telah diletakkan pada epigastrium. Jika terdengar bunyi suara, berarti selang telah masuk ke dalam lambung. Tes ini wajib dilakukan karena ditakutkan NGT masuk ke dalam paru-paru yang dapat menyebabkan aspirasi.

12. Rekatkan NGT dengan menggunakan plester, plester jangan sampai menutupi rongga hidung.

13. Selang harus diganti setiap 10 hari.


Source:

Aisyah, PS. Dkk 2011. Modul Keperawatan Medial Bedah. Bandung: Tidak diterbitkan.

                 
Ramli, R. 2011. Cara Pemasangan Nasogastrik Tube (NGT. [online] tersedia http://www.artikelkedokteran.com/685/cara-pemasangan-nasogastrik-tube-ngt.html [diakses 08 April 2012]
Read More..

Rabu, 04 April 2012

Poster DBD For Download



Buat postermu semanarik mungkin!!!!




Preview Page
Poster Demam Berdarah (DBD)


Download this file KLIK HERE


Read More..

Selasa, 03 April 2012

PPT Tifoid For Download

Media Power Point sangat cocok digunakan pada sasaran promisi kesehatan dengan jumlah besar, media yang baik sangat menentukan keberhasilan dari promosi kesehatan yang kita lakukan.

SELAMAT MENIKMATI

Preview Page 1

Preview Page 2





For Download KLIK HERE
Read More..

Minggu, 01 April 2012

SAP Tifoid For Download


S A T U A N   A C A R A   P E N Y U L U H A N (SAP)
PENANGANAN TIFOID / TIFUS


Judul                            : Tifoid / Tifus
Subjudul                      : a. Pengertian tifoid / tifus
                                      b. Cara penularan tifoid / tifus
  b. Tanda dan gejala tifoid / tifus
  c. Pencegahan tifoid / tifus
  d. Penanganan tifoid / tifus
Waktu                          : 1 x 15 menit
Tempat                        : Aula gedung serbaguna Desa Cibeureum Kec. Kertasari
  Kab. Bandung
Sasaran                       : Kelompok masyarakat

I.                    Tujuan Penyuluhan Umum (TPU)
Setelah mengikuti penyuluhan + 10 menit masyarakat dapat mengetahui tentang penyakit Tifoid / Tifus dengan benar.

II.                  Tujuan Penyuluhan Khusus (TPK)
a.      Setelah mengikuti penyuluhan + 4 menit masyarakat dapat menyebutkan pengertian Tifoid / Tifus dengan bahasa sendiri.

b.      Setelah mengikuti penyuluhan + 8 menit masyarakat dapat menyebutkan tanda dan gejala Tifoid / Tifus.

c.       Setelah mengikuti penyuluhan + 12 menit masyarakat dapat menyebutkan kegiatan apa saja yang dapat mencegah terjadinya Tifoid / Tifus.

d.      Setelah mengikiti penyuluhan + 16 menit masyarakat dapat menyebutkan cara-cara penanganan tifus / tifoid  

III.                Materi Penyuluhan
a.      Pengertian tifoid / tifus
b.      Cara penularan tifoid / tifus
c.       Tanda dan gejala tifoid / tifus
d.      Penanganan tifoid / tifus
e.      Pencegahan tifoid / tifus

IV.               Metode Penyuluhan
Ceramah dan Tanya jawab


V.                 Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan (3 menit)
Kegiatan Inti (9 menit)
Penutup (3 menit)
Penyuluh
Peserta
Penyuluh
Peserta
Penyuluh
Peserta
Memberi salam

Menjawab salam

Menjelaskan materi

Memperhatikan materi yang disampaikan
Menyimpulkan materi

Memperhatikan penjelasan

Perkenalan

Merespon

Memberi kesempatan  untuk bertanya
Bertanya apabila ada materi yang tidak mengerti
Mengevaluasi
Menjawab
Apersepsi
Menyimak

Memberikan pertanyan balik kepada peserta
Menjawab pertanyaan penyuluh

Memberi salam
Menjawab salam


VI.               Media dan Alat
a.      Media        : Leaflet dan Slide Persentation
b.      Alat            : Proyektor

VII.             Sumber Penyuluhan


VIII.           Evaluasi
a.      Jelaskan  pengertian tifoid / tifus
b.      Jelaskan cara penularan tifoid / tifus
c.       Jelaskan tanda gejala tifoid / tifus
d.      Jelaskan cara penanggulangan tifus / tifoid
e.      Jelaskan cara pencegahan tifoid / tifus
Jawaban
a.      Demam tifoid merupakan penyakit sementara /akut yang bisa menyerang balita, anak-anak, dan dewasa yang disebkan oleh infeksi bakteri Salmonela typhi.
b.      Penularan tifoid melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonela typhi.
c.       Tanda gejala:
1.      Demam tinggiselama satu minggu, 39oc - 40oc
2.      Lidah kotor, makan serasa pahit
3.      Mual berat sampai muntah
4.      Diare atau mencret
5.      Lemas, pusing, dan sakit perut
6.      Pingsan, tak sadarkan diri
d.      Penanganan : Bawa ke dokter untuk berobat
1.      Penderita diistirahatkan 7 hari sampai demam turun atau 14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.
2.      Mobilisasi bertahap bila tidak ada demam.
3.      Penderita penyakit demam Typhoid selama menjalani perawatan haruslah mengikuti petunjuk diet yang dianjurkan oleh dokter untuk di konsumsi, antara lain :
-  Makanan yang cukup cairan, kalori, vitamin & protein.
-  Tidak mengandung banyak serat.
-  Tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak gas.
-  Makanan lunak diberikan selama istirahat.
-  Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring, setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim, dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.
4.      Pemberian antibiotik seperti : Klorampenikol , Tiampenikol, Kotrimoxazol , Amoxilin dan Ampicillin. (sesuai resep dokter)
e.      Pencegahan dapat dilakukan dengan biasakan hidup sehat peningkatan hygine dan menggunakan vaksin tifoid (chotea)



Bandung, April 2012




Ganjar Setya Purnama
Read More..

Penyakit Gagal Jantung

Penyakit Gagal Jantung yang dalam istilah medisnya disebut dengan "Heart Failure atau Cardiac Failure", merupakan suatu keadaan darurat medis dimana jumlah darah yang dipompa oleh jantung seseorang setiap menitnya {curah jantung (cardiac output)} tidak mampu memenuhi kebutuhan normal metabolisme tubuh.

Dampak dari gagal jantung secara cepat berpengaruh terhadap kekurangan penyediaan darah, sehingga menyebabkan kematian sel akibat kekurangan oksigen yand dibawa dalam darah itu sendiri. Kurangnya suplay oksigen ke otak (Cerebral Hypoxia), menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran dan berhenti bernafas dengan tiba-tiba yang berujung pada kematian.

Gagal jantung kongestif pada bayi dan anak merupakan kegawatdaruratan yang sangat sering dijumpai oleh petugas kesehatan dimanapun berada. Keluhan dan gejala sangat bervariasi sehingga sering sulit dibedakan dengan akibat penyakit lain di luar jantung.

Kondisi pada penyakit gagal jantung bukanlah berarti bahwa jantung stop bekerja (cardiac arrest), melainkan jantung tidak lagi mampu memompakan darah sebagaimana tugasnya sehari-hari bagi tubuh seseorang.



·  Klasifikasi Penyakit Gagal Jantung
Ruang Jantung terbagi atas empat ruang yaitu Serambi kanan dan serambi kiri yang dipisahkan oleh septum intratrial, kemudian Bilik kanan dan bilik kiri yang dipisahkan oleh septum interventrikular.

Gagal jantung dapat terjadi pada salah satu sisi bagian jantung, misalnya gagal jantung bagian sisi kiri atau gagal jantung bagian sisi kanan saja.
·  Penyebab Penyakit Gagal Jantung
Gagal jantung dapat disebabkan oleh gangguan primer otot jantung itu sendiri atau beban jantung yang berlebihan ataupun kombinasi keduanya. Secara garis besar, faktor kemungkinan yang menyebabkan penyakit gagal jantung adalah orang-orang yang memiliki penyakit hipertenisi, hiperkolesterolemia (kolesterol tinggi), perokok, diabetes (kencing manis), obesitas (kegemukan) dan seseorang yang memiliki riwayat keluarga penyakit jantung serta tentunya pola hidup yang tidak teratur dan kurang ber-olah raga.



·  Tanda dan Gejala Penyakit Gagal Jantung
Tanda serta gejala penyakit gagal jantung dapat dibedakan berdasarkan bagian mana dari jantung itu yang mengalami gangguan pemompaan darah, lebih jelasnya sebagai berikut :
  1. Gagal jantung sebelah kiri ; menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-paru (edema pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Pada awalnya sesak nafas hanya dirasakan saat seseorang melakukan aktivitas, tetapi sejalan dengan memburuknya penyakit maka sesak nafas juga akan timbul pada saat penderita tidak melakukan aktivitas. Sedangkan tanda lainnya adalah cepat letih (fatigue), gelisah/cemas (anxity), detak jantung cepat (tachycardia), batuk-batuk serta irama degub jantung tidak teratur (Arrhythmia).

  1. Sedangkan Gagal jantung sebelah kanan ; cenderung mengakibatkan pengumpulan darah yang mengalir ke bagian kanan jantung. Sehingga hal ini menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai, perut (ascites) dan hati (hepatomegaly). Tanda lainnya adalah mual, muntah, keletihan, detak jantung cepat serta sering buang air kecil (urin) dimalam hari (Nocturia).

·  Diagnosa Penyakit Gagal Jantung
Biasanya, diagnosa ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala yang dikeluhkan ataupun yang terlihat langsung saat dilakukan pemeriksaan. Untuk memperkuat diagnosa, dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan, misalnya ;
  1. Pemeriksaan fisik, adanya denyut nadi yang lemah dan cepat, tekanan darah menurun, bunyi jantung abnormal, pembesaran jantung, pembengkakan vena leher, cairan di dalam paru-paru, pembesaran hati, penambahan berat badan yang cepat, pembengkakan perut atau tungkai.
  2. Pemeriksaan Rontgen atau X-ray (ronsen), pada bagian dada bisa menunjukkan adanya pembesaran jantung dan pengumpulan cairan di dalam paru-paru.
  3. Pemeriksaan ekokardiografi (menggunakan gelombang suara untuk menggambarkan jantung) dan elektrokardiografi (menilai aktivitas listrik dari jantung).

·  Pengobatan Penyakit Gagal Jantung
Dalam penatalaksanaan atau perawatan pasien dengan kasus penyakit gagal jantung, ada tiga hal mendasar yang menjadi acuan, diantaranya ; Pengobatan terhadap Gagal jantung sendiri, Pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan Pengobatan terhadap faktor pencetus.
Termasuk dalam pengobatan medikamentosa yaitu mengurangi retensi cairan dan garam, meningkatkan kontraktilitas dan mengurangi beban jantung. Sedangkan penanganan secara umum meliputi istirahat, pengaturan suhu dan kelembaban, oksigen, pemberian cairan dan diet.

Pemberian obat-obatan, seperti obat inotropik (digitalis, obat inotropik intravena), obat vasodilator (arteriolar dilator : hidralazin), venodilator (nitrat, nitrogliserin), mixed dilator (prazosin, kaptopril, nitroprusid), diuretik serta obat-obatan disritmia.

Tindakan pembedahan, hal ini biasanya dilakukan untuk mengatasi penyakit jantung bawaan (paliatif, korektif) dan penyakit jantung didapat (valvuloplasti, penggantian katup).
·  Pencegahan Penyakit Gagal jantung
Bagi Anda yang merasakan adanya tanda dan gejala seperti yang disebutkan diatas, sebaiknya segera memeriksaakan diri ke dokter. Mengurangi faktor yang dapat menyebabkan kondisi gagal jantung, berhenti merokok, kurangi konsumsi makanan berlemak, upayakan melakukan olah raga, pola atau haya hidup yang teratur.

Tentunya bagi mereka yang mengalami atau menderita penyakit yang dapat berakibat menimbulkan serangan gagal jantung sebaiknya rutin meng-kontrolkan diri ke dokter, misalnya penderita darah tinggi (Hypertension), kencing manis (Diabetes), penumpukan plak (kolesterol atau lainnya) pada pembuluh darah jantung (Coronary Artery Disease).


Source : www.infokesehatan.com

Read More..