Imunisasi |
Apa yang seharusnya diketahui oleh setiap
keluarga dan masyarakat mengenai imunisasi? Tanpa imunisasi, kira-kira 3 dari
100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit campak, 2 dari 100 kelahiran
anak akan meninggal karena batuk rejan, 1 dari 100 kelahiran anak akan
meninggal karena penyakit tetanus, dan dari setiap 200.000 anak, 1 akan
menderita penyakit polio. Imunisasi yang dilakukan dengan memberikan vaksin
tertentu akan melindungi anak terhadap penyakir-penyakit tertentu. Walaupun
pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini telah tersedia di
masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk mendapatkan imunisasi
yang lengkap. Walaupun pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi ini
telah tersedia di masyarakat, tetapi tidak semua bayi telah dibawa untuk
mendapatkan imunisasi yang lengkap.
Bilamana fasilitas pelayanan kesehatan
tidak dapat memberikan imunisasi dengan pertimbangan tertentu, orang tua dapat
menghubungi seseorang Dokter (Dokter Spesialis Anak) untuk mendapatkannya.
Tujuan
Imunisasi:
Untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar
dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh
penyakit yang sering berjangkit.
Manfaat
Imunisasi:
- Untuk Anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
- Untuk Keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
- Untuk Negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan negara.
Perlukah
Imunisasi ulang?
Imunisasi perlu diulang untuk
mempertahankan agar kekebalan dapat tetap melindungi terhadap paparan bibit
penyakit.
Dimana
mendapatkan imunisasi?
- Di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)-Di Puskesmas, Rumah Sakit Bersalin, BKIA atau Rumah Sakit Pemerintah.
- Di Praktek Dokter/Bidan atau Rumah Sakit Swasta.
Apakah
imunisasi Difteri, Pertusis (Batuk rejan), Tetanus (DPT) dapat diberikan
bersama-sama imunisasi polio?
Imunisasi DPTdan polio dapat diberikan
bersamaan waktunya.
Efek
samping Imunisasi:
Imunisasi kadang dapat mengakibatkan efek
samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin betuk-betul
bekerja secara tepat.
Efek samping yang biasa terjadi adalah
sebaagai berikut:
BCG: Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil dan merah ditempat
suntikan. Setelah 2–3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil dan
kemudian menjadi luka dengan garis tengah ±10 mm. Luka akan sembuh sendiri
dengan meninggalkan luka parut yang kecil.
DPT: Kebanyakan bayi menderita panas pada waktu sore hari setelah
mendapatkan imunisasi DPT, tetapi panas akan turun dan hilang dalam waktu 2
hari. Sebagian besar merasa nyeri, sakit, kemerahan atau bengkak di tempat
suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak perlu mendapatkan pengobatan
khusus, akan sembuh sendiri.Bila gejala diatas tidak timbul tidak perlu
diragukan bahwa imunisasi tersebut tidak memberikan perlindungan dan Imunisasi
tidak perlu diulang.
POLIO: Jarang timbuk efek samping.
CAMPAK: Anak mungkin panas, kadang disertai dengan kemerahan 4–10 hari
sesudah penyuntikan.
HEPATITIS: Belum pernah dilaporkan adanya efek samping.
TETANUS
TOXOID: Efek samping TT untuk ibu hamil tidak ada.
Perlu diingat efek samping imunisasi jauh
lebih ringan daripada efek penyakit bila bayi tidak diimunisasi.
Perlukah
pemerikasaan darah sebelum pemberian imunisasi Hepatitis?
Untuk bayi berumur lebih dari 1 tahun
seyogyanya dilakukan pemerikasaan darah.
Untuk
apakah imunisasi ini?
Kelompok yang paling penting untuk
mendapatkan imunisasi adalah bayi dan balita karena meraka yang paling peka
terhadap penyakit dan ibu-ibu hamil serta wanita usia subur.
Apakah
imunisasi dasar dan berapa kali diberikan?
- Imunisasi dasar adalah imunisasi yang diberikan untuk mendapat kekebalan awal secara aktif
- Kekebalan Imunisasi dasar perlu diulang pada DPT, Polio, Hepatitis agar dapat mdlindungi dari paparan penyakit.
- Pemberian Imunisasi dasar pada Campak, BCG, tidak perlu diulang karena kekebalan yang diperoleh dapat melindungi dari paparan bibit penyakit dalam waktu cukup lama.
- Source Klik Here