Minggu, 25 November 2012

Diare Akibat Infeksi

Diare
Gejala
Infeksi saluran pencernaan sering menyebabkan diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar dimana kottoran yang dikeluarkan lebih cair dari biasanya. Diare karena infeksi dapat disebabkan oleh berbagai macam kuman baik virus, bakteri, atau parasit lainnya. Hal ini berarti seorang anak yang mengalami diare dapat menunjukkan gejala-gejala yang berbeda-beda tergantung dari penyebab diarenya itu. Gejala diare umumnya diawali dengan nyeri perut atau mulas.

Diare yang terjadi selama lebih dari 2 minggu disebut sebagai diare kronik. Bayi yang menderita diare kronik seperti ini akan kehilangan berat badannya dan mengalami suatu keadaan yang disebut gagal tumbuh (failure to thrive). Akan tetapi masalah yang paling penting pada anak, terutama anak kecil atau bayi, yang mengalami diare adalah dehidrasi, yang terjadi karena kehilanggan cairan yang berlebihan.

Dalam kotoran anak juga dapat ditemui darah, yang berarti ada kerusakan pada lapisan saluran pencernaan akibat aktivitas kuman. Selain itu, dapat pula dijumpai lendir di kotorannya. Umumnya diare seperti ini disebabkan oleh bakteri seperti Shigella.

Diare tanpa adanya darah biasanya disebabkan oleh virus, parasit atau toksin yang dihasilkan oleh bakteri. Infeksi saluran pencernaan yang disebabkan suatu virus yang disebut rotavirus akan menyebabkan diare yang encer.

Sebagian besar kuman yang menyebabkan diare juga dapat menyebabkan gejala-gejala lain seperti demam, hilangnya nafsu makan, nyeri perut, kram perut, mual, muntah, hilangnya berat badan, dan terutama dehidrasi.

Kuman penyebab diare dapat pula masuk dan menyebar ke aliran darah dan mengakibatkan infeksi di organ tubuh lain yang jauh dari pencernaan seperti otak.

Deskripsi Diare
Kuman penyebab diare umumnya spesifik pada suatu daerah tertentu, yang bergantung pada tingkat kebersihan lingkungan dan kebiasaan kesehatan warganya. Di daerah dimana tingkat kebersihan lingkungannya buruk dan warganya tidak meiliki kebiasaan hidup sehat sering ditemui kejadian diare terutama karena adanya kontaminasi air atau makanan oleh kuman.

Menurut penelitian, umumnya anak yang berusia 5 tahun pernah terinfeksi oleh rotavirus walaupun tidak semuanya mengalami diare. Biasanya anak-anak ini tertular karena kurangnya kebiasaan hidup sehat seperti kurang atau tidak mencuci tangan. Mencuci tangan merupakan cara paling sederhana untuk menghindari penyebaran kuman.

Infeksi virus lainnya yang dapat menyebabkan diare adalah virus-virus golongan enterovirus.

Sedangkan bakteri penyebab infeksi diare antara lain Salmonella, Shigella, dan E. coli. Shigella, yang sering menyebar melaui orang ke orang, dapat merusak dinding saluran pencernaan dan menyebabkan semacam luka yang berdarah. Sedikit saja jumlah bakteri Shigella yang diperlukan agar terjadi infeksi.

Paling tidak lima kelas bakteri E. coli sering menyebabkan infeksi diare pada anak-anak. Bakteri E. coli ini menyerang langsung dinding saluran pencernaan atau menghasilkan suatu racun yang dapat mengiritasi saluran pencernaan. Akibatnya anak akan sakit. Infeksi karena E. coli ini sering menyebar melalui air atau makanan yang terkontaminasi kotoran manusia dan daging yang dimasak kurang matang.

Infeksi parasit walaupun jarang dijumpai juga dapat menyebabkan diare. Parasit penyebab diare umumnya adalah Giardia karena parasit ini mampu hidup di tempat-tempatdimana kuman lain tidak dapat hidup. Infeksi akibat Giardia dapat menyebabkan diare yang kronik.

Pencegahan
Cara pencegahan yang paling efektif adalah mencuci tangan. Tangan yang kotor ditempeli oleh banyak kuman yang bila tangan tersebut disentuhkan ke mulut atau digunakan untuk mengambil makanan dapat menyebabkan infeksi diare. Mencuci tangan ini perlu dilakukan oleh seluruh anggota keluarga tidak hanya oleh anak sendiri. Mencuci tangan terutama perlu dilakukan setelah ke kamar mandi atau sebelum makan. Selain itu kamar mandi atau jamban yang bersih juga dapat membantu mencegah penyebaran kuman.

Air dan makanan juga dapat menyebarkan kuman, karena itu buah dan sayuran harus dibersihkan dengan benar sebelum dimakan atau diolah. Alat-alat dapur juga harus segera dibersihkan setelah selesai digunakan. Daging juga harus diolah dengan benar akan kuman-kuman mati.

Masa Inkubasi
Masa dari masuknya kuman ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala atau yang disebut masa inkubasi bervariasi tergantung pada jenis kuman penyebabnya. Shigella misalnya, memiliki masa inkubasi 16 sampai 72 jam, sedangkan masa inkubasi virus berkisar antara 4 sampai 48 jam. Sedangakan parasit umumnya memiliki masa inkubasi yang lebih panjang, seperti Giardia misalanya, memiliki masa inkubasi antara 1 sampai 3 minggu.

Lama Sakit
Lama sakit juga tergantung pada jenis kuman penyebabnya. Pada diare ringan akibat virus umumnya berlangsung selama beberapa hari dimana anak hanya memerlukan perawatan ringan seperti istirahat dan pemberian cairan yang adekuat. Tidak diperlukan obata-obat seperti antibiotik untuk perawatan diare seperti ini. Sedangkan diare akibat bakteri atau parasit lain umumnya selain pemberian cairan pada kasus-kasus tertentu seperti pada anak kurang gizi diperlukan perawatan dengan antibiotika untuk mencegah penyebaran kuman ke seluruh tubuh.

Penularan
Infeksi diare sering menular dari satu anak ke anak lain dengan mudah baik melalui kontak langsung, maupun melalui makanan atau minuman.

Perawatan
Anak yang mengalami diare berat dan lama yang disertai dengan demam, muntah, atau nyeri perut atau yang kotorannya terdapat darah atau lendir harus segera dibawa ke dokter.

Walaupun anak tidak menunjukkan gejala-gejala di atas tetapi anak tampak mengalami dehidrasi dengan tanda-tanda mulut dan lidah kering, kulit yang kering dan pucat, mata cowong, penurunan aktivitas (tampak mengantuk atau lelah), dan menurunnya jumlah kencing dari biasanya juga harus segera dibawa ke dokter.

Perawatan utama terhadap anak yang mengalami diare adalah pemberian cairan yang adekuat dengan cairan yang sesuai. Cairan ini dapat diberikan baik melalui mulut ataupun melalui infus bila anak mengalami dehidrasi sedang sampai berat. Bayi dan anak kecil sebaiknya tidak diberi cairan berupa air saja karena air tidak mengandung garam dan mineral serta zat gizi yang diperlukan.

Prinsip utama perawatan diare adalah penggantian cairan serta garam dan mineral yang hilang melalui kotoran, muntah dan demamnya. Perkiraan jumlah cairan yang hilang dan beratnya muntah serta diare akan menentukan jenis terapi yang akan diberikan oleh dokter.


Source (cfs/kidshealth.org/nelsontextbookofpediatrics)



Related Articel:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar